Kenali Penyebab Panic Attack dan Cara Menanganinya

Panic attack atau serangan panik adalah kondisi di mana seseorang mengalami ketakutan atau kecemasan yang berlebihan secara tiba-tiba. Menurut referensi situs terkait kesehatan psikis, serangan ini sering kali muncul tanpa peringatan dan dapat menyebabkan gejala fisik yang intens, seperti detak jantung yang cepat, sesak napas, pusing, serta perasaan kehilangan kendali.
Sobat, penting untuk memahami penyebab panic attack agar bisa mengelola dan mencegahnya dengan lebih baik. Berikut beberapa faktor yang bisa menjadi pemicu panic attack.
Penyebab Seseorang Terkena Panic Attack
Stres Berlebihan
Salah satu penyebab utama panic attack adalah stres yang berkepanjangan. Ketika Sobat mengalami tekanan dari pekerjaan, hubungan, atau masalah finansial, tubuh akan menghasilkan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Jika stres ini tidak dikelola dengan baik, maka dapat memicu serangan panik.
Gangguan Kecemasan
Panic attack sering kali terkait dengan gangguan kecemasan seperti gangguan kecemasan umum (GAD) dan gangguan panik. Jika Sobat memiliki riwayat gangguan kecemasan, maka kemungkinan mengalami panic attack akan lebih tinggi. Pikiran yang terlalu khawatir atau takut terhadap sesuatu dapat memperburuk kondisi ini.
Faktor Genetik
Jika dalam keluarga terdapat riwayat gangguan kecemasan atau panic attack, maka kemungkinan Sobat mengalami hal yang sama akan lebih besar. Faktor genetik dapat mempengaruhi bagaimana tubuh bereaksi terhadap stres dan ketakutan.
Perubahan dalam Pola Hidup
Perubahan besar dalam kehidupan, seperti pindah rumah, kehilangan orang terdekat, atau perubahan pekerjaan, dapat menjadi pemicu panic attack. Perubahan yang tiba-tiba dapat membuat tubuh dan pikiran merasa tidak stabil, sehingga meningkatkan kecenderungan mengalami serangan panik.
Trauma atau Pengalaman Buruk
Trauma masa lalu, seperti kecelakaan, pelecehan, atau kejadian yang mengancam nyawa, dapat menyebabkan gangguan stres pascatrauma (PTSD) yang sering dikaitkan dengan panic attack. Ketika seseorang dihadapkan pada situasi yang mengingatkan akan trauma tersebut, serangan panik bisa muncul secara tiba-tiba.
Kurang Tidur
Tidur yang tidak cukup dapat memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh dan meningkatkan tingkat stres. Kurang tidur juga dapat membuat otak lebih sensitif terhadap pemicu kecemasan, sehingga meningkatkan risiko panic attack.
Ketidakseimbangan Hormon
Perubahan hormon dalam tubuh, seperti yang terjadi pada wanita selama menstruasi, kehamilan, atau menopause, dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan meningkatkan kemungkinan mengalami panic attack. Hormon seperti estrogen dan progesteron berperan dalam mengatur respons tubuh terhadap stres.
Gangguan Pernapasan
Beberapa orang yang memiliki gangguan pernapasan seperti asma atau hiperventilasi dapat mengalami panic attack akibat kesulitan bernapas. Sensasi kekurangan udara dapat membuat tubuh bereaksi dengan panik dan memicu serangan yang lebih parah.
Pikiran Negatif yang Berulang
Pola pikir negatif dan overthinking dapat memperburuk kecemasan dan memicu panic attack. Jika Sobat sering merasa cemas berlebihan terhadap sesuatu yang belum terjadi atau selalu membayangkan skenario terburuk, maka risiko mengalami serangan panik bisa meningkat.
Mengatasi panic attack memerlukan pemahaman terhadap pemicu yang dialami serta strategi pengelolaan stres yang tepat. Jika Sobat sering mengalami serangan panik, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental agar mendapatkan bantuan yang sesuai. Dengan mengenali penyebabnya, Sobat dapat mengambil langkah preventif untuk menjalani hidup yang lebih tenang dan terkendali.
Cara Tepat Menangani Seseorang yang Terkena Panic Attack
Sobat, penting untuk mengetahui cara yang tepat dalam menangani seseorang yang mengalami panic attack agar mereka merasa lebih tenang dan aman. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa Sobat lakukan:
Tetap Tenang dan Jangan Panik
Saat menghadapi seseorang yang mengalami panic attack, langkah pertama yang harus Sobat lakukan adalah tetap tenang. Jika Sobat ikut panik, situasi bisa menjadi lebih buruk. Cobalah untuk berbicara dengan suara lembut dan yakinkan mereka bahwa Sobat ada di sana untuk membantu.
Ajak Mereka Bernapas Secara Perlahan
Teknik pernapasan adalah salah satu cara paling efektif untuk meredakan panic attack. Minta mereka untuk menarik napas dalam-dalam melalui hidung selama empat hitungan, menahannya selama empat detik, lalu menghembuskannya perlahan melalui mulut selama empat hitungan. Latihan ini dapat membantu menenangkan sistem saraf mereka.
Beri Mereka Ruang dan Hindari Sentuhan Fisik Berlebihan
Beberapa orang mungkin merasa lebih nyaman dengan sentuhan, tetapi yang lain justru bisa merasa lebih cemas. Pastikan untuk bertanya sebelum menyentuh mereka. Selain itu, beri mereka ruang agar tidak merasa terkurung atau tertekan.
Ajak Mereka Fokus pada Lingkungan Sekitar
Teknik grounding bisa membantu mereka kembali ke realitas dan mengurangi kepanikan. Sobat bisa meminta mereka untuk menyebutkan lima hal yang mereka lihat, empat hal yang mereka rasakan, tiga suara yang mereka dengar, dua hal yang mereka cium, dan satu hal yang mereka rasakan di mulut. Cara ini bisa mengalihkan perhatian mereka dari ketakutan yang sedang dirasakan.
Gunakan Kata-Kata yang Menenangkan
Hindari mengatakan “tenang saja” karena ini bisa membuat mereka merasa tidak dipahami. Sebaliknya, gunakan kalimat seperti “Aku di sini untukmu,” “Ini akan berlalu,” atau “Kamu tidak sendiri.” Kata-kata yang menenangkan dapat memberikan rasa aman bagi mereka.
Bantu Mereka Menyesuaikan Posisi Tubuh
Jika mereka dalam posisi berdiri, minta mereka duduk untuk mengurangi risiko jatuh. Jika mereka duduk, dorong mereka untuk mengambil posisi yang nyaman dan rileks, misalnya dengan meletakkan tangan di pangkuan atau menyandarkan punggung ke dinding.
Jauhkan dari Pemicu yang Memperburuk Keadaan
Jika Sobat mengetahui penyebab panic attack mereka, coba jauhkan mereka dari situasi atau lingkungan yang bisa memperburuk kondisi tersebut. Misalnya, jika tempatnya terlalu ramai, ajak mereka ke tempat yang lebih tenang.
Ingatkan Mereka Bahwa Panic Attack Tidak Berbahaya
Panic attack bisa terasa menakutkan, tetapi sebenarnya tidak berbahaya. Ingatkan mereka bahwa serangan ini akan berlalu dan mereka akan baik-baik saja. Mengedukasi mereka tentang kondisi ini juga bisa membantu mereka merasa lebih tenang.
Dukung Mereka Setelah Serangan Berlalu
Setelah panic attack mereda, tanyakan bagaimana perasaan mereka dan apakah mereka membutuhkan sesuatu. Beberapa orang mungkin merasa lelah atau emosional setelah mengalami serangan panik, jadi pastikan mereka mendapatkan dukungan yang cukup.
Sarankan Bantuan Profesional Jika Diperlukan
Jika panic attack terjadi secara berulang atau mengganggu kehidupan sehari-hari, sarankan mereka untuk mencari bantuan dari psikolog atau terapis. Profesional kesehatan mental dapat memberikan strategi yang lebih efektif untuk mengelola dan mengatasi panic attack.
Sobat, menangani seseorang yang mengalami panic attack membutuhkan kesabaran dan pemahaman. Dengan mengetahui langkah-langkah yang tepat, Sobat bisa membantu mereka merasa lebih aman dan terkendali. Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa menjadi panduan ketika Sobat menghadapi situasi serupa!