Faktalogi
Beranda Fakta Menarik Fakta Menarik Fate The Winx Saga: Rahasia, Pemeran, dan Perbedaannya dari Versi Kartun

Fakta Menarik Fate The Winx Saga: Rahasia, Pemeran, dan Perbedaannya dari Versi Kartun

Serial Fate The Winx Saga menjadi perbincangan hangat sejak pertama kali dirilis di Netflix pada tahun 2021. Serial ini merupakan adaptasi live-action dari kartun populer tahun 2000-an berjudul Winx Club, karya Iginio Straffi.

Meski mengangkat kisah yang sama tentang para peri remaja di dunia sihir, versi live-action ini tampil dengan nuansa yang jauh lebih gelap dan matang. Tak heran, Fate The Winx Saga langsung mencuri perhatian penggemar lama maupun penonton baru. Berikut ini adalah deretan fakta menarik seputar serial ini yang mungkin belum kamu ketahui. Yuk, langsung disimak!

1. Adaptasi dari Kartun Anak-Anak yang Populer

Fate: The Winx Saga diadaptasi dari serial animasi Winx Club yang pertama kali tayang pada tahun 2004 di Italia dan kemudian mendunia.

Namun, berbeda dengan versi kartunnya yang lebih cerah dan ringan, versi live-action ini membawa pendekatan yang lebih realistis dan gelap. Perubahan ini sengaja dilakukan untuk menyesuaikan dengan target penonton remaja dan dewasa muda.

2. Digarap oleh Showrunner dari Serial The Vampire Diaries

Serial ini dikembangkan oleh Brian Young, yang sebelumnya terlibat dalam penggarapan serial populer The Vampire Diaries.

Tak heran jika nuansa misteri, konflik emosional, dan intrik antar karakter sangat kental dalam Fate: The Winx Saga. Pendekatan naratif yang lebih serius ini menjadikan serial ini terasa lebih mendalam dan menarik untuk diikuti.

3. Tokoh-tokoh Alfea yang Berbeda dari Versi Aslinya

Salah satu hal yang paling banyak disorot penggemar adalah perubahan pada karakter-karakter utama. Contohnya, Flora digantikan oleh karakter baru bernama Terra, yang diperankan oleh Eliot Salt. Flora sendiri baru muncul di musim kedua.

Karakter Musa juga dibuat sebagai peri empati alih-alih peri musik seperti di versi kartun. Perubahan ini menuai pro dan kontra, tetapi juga membawa sentuhan baru yang membuat serial ini terasa segar.

4. Proses Produksi yang Dilakukan di Irlandia

Meskipun ceritanya berlatar di dunia fantasi, sebagian besar proses syuting dilakukan di Irlandia, tepatnya di Ashford Studios dan beberapa lokasi outdoor yang indah.

Pemandangan alam Irlandia memberikan nuansa magis dan misterius yang mendukung atmosfer dunia Alfea dengan sangat baik.

5. Perpaduan Antara Fantasi dan Drama Remaja

Fate The Winx Saga bukan hanya tentang kekuatan sihir dan pertarungan melawan kegelapan. Serial ini juga menggambarkan kompleksitas kehidupan remaja, seperti pencarian jati diri, hubungan antar teman, dan konflik emosional. Unsur-unsur ini membuat penonton lebih mudah terhubung dengan karakter-karakternya.

6. Hanya Bertahan Dua Musim

Meskipun memiliki basis penggemar yang cukup kuat, Fate The Winx Saga hanya bertahan selama dua musim. Netflix mengumumkan pembatalan serial ini pada tahun 2022.

Keputusan ini cukup mengejutkan, terutama mengingat antusiasme penggemar terhadap cerita dan karakternya. Meski begitu, serial ini tetap meninggalkan kesan mendalam bagi banyak penonton.

7. Kritik dan Kontroversi: Whitewashing dan Representasi

Serial ini sempat menuai kritik karena dianggap melakukan whitewashing terhadap beberapa karakter, seperti Musa yang awalnya terinspirasi dari Lucy Liu di versi animasi, tetapi diperankan oleh aktris berdarah Eropa.

Selain itu, ketiadaan karakter Flora di musim pertama juga memicu perdebatan tentang representasi Latin dalam serial. Namun, tim produksi kemudian menghadirkan Flora di musim kedua sebagai bentuk respons terhadap kritik tersebut.

Fate The Winx Saga berhasil menghadirkan dunia sihir yang lebih gelap dan realistis, dengan konflik yang lebih kompleks dibandingkan versi animasinya. Meski hanya tayang selama dua musim, serial ini tetap memberikan warna baru dalam genre fantasi remaja.

Jika kamu menyukai cerita-cerita penuh sihir, persahabatan, dan pencarian jati diri, maka Fate The Winx Saga layak masuk daftar tontonanmu.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan