Kasusnya Kerap Terjadi, Kenali Jenis-Jenis Politik Uang dan Bahayanya bagi Demokrasi
Politik uang kerap kali muncul menjelang pemilihan calon kepala daerah maupun anggota legislatif. Karena itu, untuk menghindarinya, penting bagi masyarakat untuk mengetahui apa itu politik uang karena bentuknya sangatlah beragam. Mulai dari pembelian suara, pemberian pribadi seperti amplop berisi uang, hingga sembako. Simak artikel kali ini untuk mengetahui apa saja jenis dan bahayanya politik uang bagi demokrasi.
Definisi Politik Uang dan Bentuknya
Ada beberapa definisi tentang politik uang yang diungkapkan oleh para ahli. Dilansir dari regional.kompas, politik uang merupakan bentuk suap-menyuap pemilih dengan memberikan jasa atau uang supaya si penyuap mendapatkan suara.
Ironisnya, generasi muda menjadi salah satu kelompok yang rentan menjadi sasaran politik uang dalam penyelenggaraan Pilkada, seperti dikutip dari situs Kominfo.
Ada banyak faktor yang menyebabkan pemilih pemula menjadi sasaran dalam politik uang. Salah satunya karena kurangnya pemahaman terhadap pendidikan politik. Praktik kecurangan ini sendiri terjadi dalam beberapa bentuk, seperti:
- Pemberian uang
Pemberian uang, secara langsung maupun tidak langsung, dari penyuap kepada masyarakat termasuk ke dalam politik uang.
- Pemberian barang atau materi lain
Politik uang juga bisa berbentuk pemberian barang atau materi lain dengan tujuan untuk mempengaruhi pemilih supaya memilih calon tertentu. Pemberian ini bisa berupa bantuan untuk pembangunan tempat ibadah, prasarana umum, dan lain sebagainya.
- Pemberian-pemberian pribadi
Individual gift atau pemberian pribadi juga bisa termasuk ke dalam praktik politik uang. Umumnya, calon kandidat berbagi pemberian pribadi, seperti sembako, kepada pemilih untuk mencari dukungan suara. Individual gift dapat dilakukan secara langsung dengan berkunjung ke rumah-rumah maupun saat kampanye.
Penyebab Politik Uang Menjelang Pemilu
Fenomena politik uang yang kerap terjadi menjelang pemilu ternyata bukan tanpa sebab, lho. Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya politik uang, di antaranya adalah seperti berikut ini.
- Kurangnya Pengetahuan Tentang Politik Uang
Minimnya pemahaman tentang politik uang di tengah-tengah masyarakat menjadikan kecurangan ini makin menjamur. Tak bisa dipungkiri bahwa sebagian masyarakat tidak mengetahui bahwa politik uang merupakan bentuk kecurangan yang dapat dipidanakan. Sekalipun tahu, masyarakat terkadang tidak mengerti bagaimana membuat pengaduan saat melihat praktik politik uang.
- Sudah Dianggap Tradisi
Ironisnya, politik uang di Indonesia sudah seperti tradisi. Anggapan inilah yang membuat kecurangan-kecurangan dalam pemilu terus terjadi secara berulang-ulang.
Bahaya Politik Uang untuk Demokrasi
Politik uang bukan lagi fenomena langka di Indonesia. Kecurangan menjelang pemilu ditemukan hampir setiap tahun di berbagai daerah. Praktik ini tak bisa dianggap remeh karena dapat membahayakan demokrasi di negeri ini. Beberapa dampak negatif yang muncul akibat politik uang di antaranya adalah seperti berikut:
- Potensi penyelewengan APBD
Salah satu bahaya yang ditimbulkan dari politik uang menjelang Pilkada adalah meningkatkan risiko penyelewengan dana APBD. Anggaran pembangunan daerah berpotensi digunakan untuk kepentingan pemodal yang telah membiayai pemenangnya.
- Rendahnya kompetensi pemimpin
Dilansir dari Antaranews, bahaya lain yang ditimbulkan dari politik uang adalah kemungkinan rendahnya kompetensi, keterampilan, dan pengetahuan pemimpin terpilih. Akibatnya, daerah yang dipimpin cenderung tidak berkembang dan justru makin tertinggal.
- Berpotensi menimbulkan korupsi
Politik uang bisa dibilang sebagai cikal bakal korupsi di lingkup pemerintahan. Alih-alih digunakan untuk memajukan daerah, dana APBD justru habis digunakan oleh pemerintah untuk kepentingan tertentu yang menguntungkannya.
Bahaya politik uang bagi negara demokrasi tidak bisa dianggap sepele. Sebab itu, penting untuk mengenali bentuk-bentuknya dan lebih cerdas dalam berpolitik dengan menambah informasi terkait politik cerdas berintegritas di situs resmi ACLC KPK.