Faktalogi
Beranda Kesehatan Kenapa Cepat Lapar Padahal Sudah Makan? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kenapa Cepat Lapar Padahal Sudah Makan? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Pernah merasa cepat lapar lagi padahal baru saja selesai makan? Rasa lapar yang cepat datang kembali bisa menjadi tanda bahwa pola makan atau jenis makanan yang dikonsumsi belum optimal. Meskipun bukan kondisi serius dalam banyak kasus, rasa lapar terus-menerus bisa mengganggu aktivitas harian dan bisa berdampak pada pola makan kurang sehat.

Lalu, apa penyebab umum dari kondisi ini? Dan bagaimana cara mengatasinya?

Terlalu Banyak Konsumsi Karbohidrat Olahan dan Gula

Karbohidrat bukanlah musuh, karena tubuh memerlukan karbohidrat sebagai sumber energi utama. Namun, karbohidrat olahan seperti nasi putih, roti putih, kue, dan makanan manis—seperti kue kering, soda, dan permen—mudah dicerna oleh tubuh. Makanan seperti ini membuat kadar gula darah naik dengan cepat dan turun lagi dengan cepat pula. Inilah yang memicu rasa lapar kembali dalam waktu singkat.

Solusinya, Anda bisa mengganti karbohidrat olahan dengan karbohidrat kompleks seperti oats, nasi merah, quinoa, atau roti gandum. Kurangi konsumsi gula-gulaan, terutama minuman dan kudapan manis.

Kurang Konsumsi Serat dan Protein

Serat membantu memperlambat proses pencernaan, sehingga makanan bisa tinggal lebih lama di perut dan memberi rasa kenyang lebih lama. Sementara itu, protein juga sangat efektif dalam menahan rasa lapar karena membantu menekan hormon lapar (ghrelin). Usahakan selalu menambah makanan tinggi serat dan protein seperti sayuran hijau, buah-buahan, daging, telur, dan kacang-kacangan untuk menjaga rasa kenyang lebih lama.

Makan Terlalu Cepat

Makan dalam kondisi terburu-buru bisa menyebabkan kamu makan lebih banyak dari yang dibutuhkan. Tubuh membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk mengirim sinyal ke otak. Jika Anda menghabiskan makanan dalam 5-10 menit, otak belum sempat menyadari bahwa perut sudah penuh.

Usahakan mengunyah makanan lebih lama, sekitar 20-30 kali per suapan. Hindari makan sambil menatap layar, bermain HP, mengobrol, atau tergesa-gesa.

Kurang Minum Air

Rasa lapar dan haus bisa terasa mirip. Terkadang, tubuh kekurangan cairan, tapi diterjemahkan ke otak sebagai rasa lapar. Selain itu, air membantu memperlambat proses pengosongan lambung, sehingga rasa kenyang bertahan lebih lama.

Biasakan minum segelas air putih 15-30 menit sebelum makan. Pastikan minum minimal 5-8 gelas air setiap harinya.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda sudah mencoba memperbaiki pola makan dan gaya hidup tapi rasa lapar berlebihan tetap terjadi terus-menerus, sebaiknya berkonsultasi ke dokter. Terutama jika disertai gejala seperti:

  • Penurunan berat badan yang drastis.
  • Mudah lelah dan lesu.
  • Perubahan pola makan yang tidak bisa dikendalikan.
  • Masalah pencernaan yang terus berulang.

Beberapa kondisi media seperti hipertiroidisme, diabetes, atau gangguan metabolik lainnya juga bisa menyebabkan rasa lapar terus-menerus. Pemeriksaan lebih lanjut terkait kesehatan metabolik dan kardiovaskular, konsultasikan kondisi Anda ke dokter jantung terbaik Surabaya yang terpercaya dan berpengalaman.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan